Kalian tentu udah nggak asing sama yang namanya bumerang. Ya, bumerang
memang senjata khas dan asli dari suku Aborigin, Australia. Senjata ini
pada umumnya punya ciri khusus, kalau dilempar pasti bakalan balik lagi
dan bisa ditangkap sama si pelempar. Keren ya?
Nah, bumerang itu sendiri sebenarnya ada 2 jenis lho. Pertama adalah
Hunting Boomerang, bumerang yang tak bisa kembali yang dulunya kerap
digunakan suku Aborigin untuk berburu. Yang kedua adalah Returning
Boomerang, bumerang yang jika dilempar pasti bisa kembali lagi berbalik
arah. Bumerang jenis ini adalah bumerang yang paling sering digunakan
untuk mengusir kelelawar buah, agar menuju jaring perangkap yang sudah
disiapkan suku Aborigin di atas pohon-pohon.
Bumerang sejak dulu juga terbuat dari berbagai macam jenis bahan lho.
Selain terbuat dari kayu namun ada juga yang dibuat dari batu, logam,
bahkan sampai tulang. Wow!
Namun tahukah kamu, jika bumerang punya gerakan kombinasi translasi dan
rotasi mirip seperti baling-baling helikopter? Translasi adalah gerakan
yang berpindah karena lemparan, dan rotasi dalah gerakan yang berputar.
Seorang ahli Fisika dari Belanda, Felix Hess, meneliti bagaimana proses
serta prinsip kerja bumerang. Bahkan Hess menuliskannya dalam buku
setebal 600 halaman. Gokil.
Menurut Hess, bumerang bekerja dengan dua prinsip. Pertama, cara kerja
bumerang disebutnya memakai Hukum Bernaulli, bahwa untuk ketinggian yang
sama pada fluida yang sama pula. Akibatnya makin cepat laju fluida,
maka makin kecil tekanannya. Paham nggak guys?
Lalu prinsip yang kedua adalah teori bumerang yang diambil dari Hukum
Gerak ke-3 Newton. Prinsip ini diadaptasi oleh bumerang untuk berotasi.
Desain bumerang yang sejak dulu diciptakan mampu membelokkan aliran
udara ke atas dan menciptakan efek gaya angkat ke atas (Hukum
Bernaulli). Sebabnya adalah, udara di atas bumerang ternyata lebih cepat
dari aliran udara yang ada di bawah. Teori ini lah yang rupanya mampu
membuat bumerang mengudara lebih lama.
Cara melempar bumerang juga membantunya bergerak dalam lingkaran besar.
Bumerang harus dipegang secara vertikal sisi lengkungnya menghadap ke
pelempar. Bumerang juga mampu berputar sekitar 10 kali perdetik dan
bergerak maju dengan kecepatan sekitar 95 km/jam.
Belokan otomatis ke kiri ini berasal dari bagaimana angin melewati
lengan-lengan yang berputar. Bumerang pun terbang ke depan, tetapi
tertarik ke belakang sedikit, setiap kali salah satu lengan memutar ke
bawah dan kembali.
Kombinasi ini menimbulkan tekanan di bagian atas bumerang dan
berangsur-angsur membelok ke kiri. Ketika membentuk lingkaran besar,
bumerang juga akan 'berbaring' seperti baling-baling helikopter yang
berputar-putar, lalu melayang turun dari udara dan mendarat dengan tepat
ke tangan pelemparnya. Keren!
Lha, lalu apa hubungannya bumerang dengan mantan? Makanya jangan terlalu
serius guys! Kalau bumerang aja bisa balik lagi, lalu kenapa mantan
nggak bisa?
Kamu tampaknya harus waspada, kalau tiba-tiba mantan pacar kamu
tiba-tiba membahas tentang 2 hukum Fisika yang sudah dijelaskan seperti
di atas. Jika dianalogikan dengan Hukum Bernaulli dan Hukum Gerak ke-3
Newton, tandanya mantan kamu sedang berpikir bagaimana caranya bisa
kembali ke pelukanmu. Percaya nggak?
Jadi, pada dasarnya balik atau tidaknya hubungan kamu dengan mantan
hanya kalian sendiri lah yang bisa menentukan. Sebab, gelas yang sudah
jatuh tentu akan tetap pecah dan susah disatukan lagi kan? Tapi inget
juga karena masih ada gelas plastik yang tidak pecah ketika jatuh. Eh.
Bisa nyambung lagi atau tidaknya tergantung sekuat apa perasaan
masing-masing dari kita untuk bisa memulai hal baru lagi dan melupakan
semua yang pernah dilalui. Kalian siap? Ayo move on dan tetap semangat! (via brilio)